Selasa, 13 Desember 2011

Potensi Usaha Perkebunan Kopi dalam Pasar Lokal dan Internasional

biji-kopi.gifTanaman kopi yang banyak dikenal ada dua jenis, yaitu kopi Arabika dan kopi Robusta. Indonesia menghasilkan kopi Robusta lebih tinggi dibandingkan kopi Arabika. Dari total produksi kopi Indonesia, produksi kopi Robusta 93 % dan kopi Arabika 7 %, sedangkan kopi yang diekspor keseluruhannya berjumlah 6,03 % dari ekspor kopi dunia.
Pertanaman kopi tersebar hampir di seluruh propinsi di Indonesia karena Indonesia memiliki lahan dan iklim yang sesuai untuk tanaman kopi. Sentra-sentra produksi kopi Robusta tersebar di seluruh daerah Sumatera, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah. Kopi Arabika umumnya tersebar di D.I Aceh, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Sulawesi Selatan. Luasan pertanaman kopi tahun 1999 tercatat 1.157.696 ha dan angka estimasi untuk tahun 2000 sekitar 1.142.045 ha (Ditjenbun, 2000).
Perkembangan produksi kopi dunia selama kurun waktu 20 tahun(1980/1981 – 1999/2000) berfluktuasi dan cenderung mengalami peningkatan produksi, yaitu sebesar 5,2 juta ton (1980/1981) menjadi 6,3 juta ton pada tahun 1999/ 2000 (Ditjenbun, Tanpa tahun). Sebagian besar (75 %) produksi kopi dunia berasal dari jenis kopi Arabika, sisanya (25 %) berasal dari jenis kopi Robusta. Tetapi akhir-akhir ini (1998) produksi kopi Arabika cenderung menurun, yaitu menjadi 66 % dari produksi kopi dunia atau dibawah 4,2 juta ton. Kopi Arabika diproduksi oleh lebih dari 41 negara dengan penghasilan terbesar (50 – 60 %) berasal dari negara-negara Amerika Selatan dan Afrika seperti: Brazil, Kolombia, Kosta Rika, Elsavador, Guatemala, Kenya, Mexico. Kopi Robusta diproduksi oleh lebih dari 36 negara terutama di wilayah Afrika seperti Pantai Gading dan Uganda, sedangkan produsen terbesar kopi Robusta dunia adalah Indonesia, Vietnam dan India (Ditjenbun, 1998).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar