Dompu (ANTARA News) - Perkebunan kopi seluar 1.500 hektare di Desa Pancasila, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, diserang hama kera.

Ratusan kera yang diduga dari hutan di pegunungan Tambora turun menyerang kebun kopi petani, kata Hamzah, petani kopi asal desa Pancasila yang dihubungi dari Dompu, Kamis.

"Kera-kera itu memakan biji kopi yang masih muda sehingga kami tidak bisa memetik hasilnya. Tidak hanya itu, untuk meraih biji kopi itu, kera-kera itu juga mematahkan batang pohon kopi," katanya.

Ia menambahkan kera itu menyerang lahan kebun kopi petani pada malam hari sehingga sulit diberantas. Petani hanya bisa melakukan pamantauan pada siang hari.

Petani meminta pemerintah Kabupaten Dompu untuk segera mengatasi serangan kera tersebut. Apalagi, desa ini merupakan penghasil kopi andalam Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan kopi tambora.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Dompu Saldin Yusuf dikonfirmasi mengatakan belum menerima laporan terkait hama kera yang menyerang kebun kopi petani.

Ia mengatakan, terbatasnya anggaran menyebabkan fungsi pengawasan terhadap hama penyakit tidak bisa dilaksanakan secara optimal.

"Apalagi jaraknya yang lumayan jauh dari pusat Kota Dompu sehingga tugas pengawasan memerlukan biaya yang tidak sedikit," katanya.

Ia menyarankan petani untuk melepas anjing di areal perkebunan peninggalan Belanda tersebut karena kera apalagi yang masih liar takut dengan suara gonggongan anjing. "Atau pasang bunyi-bunyian biar mereka pergi," katanya.